Selasa, 31 Maret 2015

Bab 2 Akuntansi Internasional

BAB 2
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

PERKEMBANGAN
Standar dan praktik akuntansi di setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar Negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan faktor berikut memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntansi.
1. Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor untuk menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
2. Sistem hukum
System hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi.
3. Perpajakan 
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak.
4. Ikatan politik dan ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan dan kekuatan sejenis.
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
8. Budaya
Disini budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat, berdasarkan hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi.
Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian;
Keseragaman versus fleksibilitas;
Konservatisme versus optimism;
Kerahasiaan versus transparansi.
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua kategori yakni dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. Sedangkan klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional;
2) Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi, fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup;
3) Berdasarkan pendekatan disiplin independen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan;
4) Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandarisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrative oleh pemerintah pusat.
Sistem hukum: Akuntansi Hukum versus Kodifikasi Hukum
1) Akuntansi dalam Negara-negara hukum memiliki karakter berorientasi terhadap “panyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahann antara akuntansi keuangan dan pajak;
2) Akuntansi dalam Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum memiliki karakteristik berorientasi terhadap legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
1) Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia;
2) Pelaporan keuangan ganda kini menjadi hal yang umum;
3) Beberapa Negara yang menganut kodifikasi hukum, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang professional dan independen.
Kita percaya bahwa klasifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menjelaskan di dunia sekarang ini pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkanpengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti:
1) Depresiasi, beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan asset selama masa manfaat ekonomi;
2) Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian asset tetap diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa;
3) Pensiun dengan biaya yang diakui pada saat dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja.

Power point https://dl.dropboxusercontent.com/u/84207028/PPT%20Akuntansi%20Internasional/Slide%20Presentasi%20BAB%202.pptx

Bab 1 Akuntansi Internasional

BAB 1
PENDAHULUAN

Pendahuluan
Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang dari ilmu ekonomi, akuntansi menyediakan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya pleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas itu dapat dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sumber daya menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan bermanfaat.
Pemahaman terhadap dimensi internasional dari proses yang mencakup pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan (auditing) merupakan sesuatu yang penting bagi merekea yang ingin mengelola suatu usaha atau memperoleh atau memasok pembiayaan melintasi batas-batas Negara. Bahkan sebuah perusahaan yang beroperasi semata-mata di dalam batasan-batasan suatu Negara tertentu tidak lagi tersekat dan terpisah dari aspek-aspek akuntansi yang bersifat internasional. Hal ini  karena ketergantungan kepada pemasok internasional yang menuntut untuk menekan biaya produksi dan berupaya untuk selalu kompetitif secara global, semua ini telah menjadi sesuatu yang umum dan wajar dalam bisnis dewasa ini. 
SUDUT PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi, berawal dari Negara-negara kota Italia pada abad ke XIV dan XV. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia utara selama masa akhir abad pertengahan dan keiginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “pembukuan ala Italia”  kemudian beralih ke Jerman untuk membantu  para pedagang pada zaman fugger dan kelompok hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf bisnis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan aparat pemerintah di Perancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Gagasan mengenai akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan inggris. Perkembangan inggris raya menciptakan kebutuhan yang tidak terelakan lagi bagi kepentingan komersial inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan colonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850an dan suatu profesi akuntansi public yang terorganisir di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870an. Praktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak hanya diseluruh Amerika utara, tetapi juga diseluruh persemakmuran Inggris pada waktu itu. 
Perkembangan yang sama dan kurang lebih serupa juga terjadi di tempat lain. Misalnya, untuk menyebut satu diantara banyak tempat lain, model akuntansi Belanda digunakan juga di Indonesia. Sistem akuntansi Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan silayah-wilayah di Afrika yang ada di bawah pemerintahan Perancis, sedangkan kerangka pelaporan sistem Jerman terbukti berpengaruh di Jepang, Swedia dan kekaisaran Rusia. 
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuate asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasi secara dramatis dalam beberapa waktu terakhir, sehingga mengurangi hammbatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk jasa akuntansi, makin dialih kontrakan (outsourced) kepada siapa saja dengan ukuran apapun, dimana saja didunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbale balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara, dan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerjasama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan dan pelanggan dari pelanggan
PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradiosnal terkait dengan perdangan luar negeri. Kegiatan yang berangkat dari masa lampau ini akan terus berlanjut tanpa terputus. Ketika dimasa lalu perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih signifikan dan berkembang dengan tingkat yang lebih cepat daripada perdangan barang.
Topic akuntansi yang utama berhubungan dengan kegiatan eksport dan import adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing. Saat ini, bisnis internasional melebihi perdagangan luar negeri dan meningkatkan asosiasi dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi diluar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan, atau aliansi strategis.
Saat terlihat jelas adanya bras dari Negara-negara maju terhadap investasi asing, secara langsung arus investasi asing meledak kenegara-negara berkembang sejak awal tahun 1990an sehingga menunjukan bahwa MNC makin menyadari bahwa Negara-negara tuan rumah ini (house country) menjadi lokasi investasi yang menarik.
 INOVASI KEUANGAN
Manajemen resiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentaan dalam harga komoditas, valuta asing, kredit, dan ekuitas menjadi hal yang terasa di dewasa ini. Perputaran naik turunnya harga ini tidak serta merta langsung berdampak pada proses pelaporan internal, tapi juga menghadapkan perusahaan pada resiko menderita kerugian ekonomi. Hal ini memacu tujuan aktifitas perusahaan dalam mengidentifikasikan resiko yang mereka hadapi berasal dari kerentaan tersebut, memutuskan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen resiko yang dijalankan.
Kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran resiko keuangan kepada pundak orang lain. Meski demikian, beban buruk mengukur resiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar keuangan, yang banyak diantaranya berada ribuan mil jauhnya. Tampaklah jelas adanya ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk resiko keuangan. Mereka yang memiliki keahlian manajemen resiko yang sangat dihargai oleh pasar.
KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global.penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Pertanyaan yang relevan hari ini bukanlah “bagaimana dengan pekerjaan yang saya lakukan bila dibandingkan dengan para pesaing yang mungkin bertindak dengan benar di wilayah lain?” tetapi “apakah saya menambah lebih banyak nilai kepada pelanggan utama saya dibanding dengan rekan saya yang berlokasi di Negara lain?”.
Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seorang harus berhati-hati untuk memastikan perbandingan yang dilakukan benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas (return on equity-ROE).
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
Seiring dengan berlanjutnya trend global atas konsolidasi industry, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan seharai-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skla ekonomi, akuntansi memainkan pernana yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian peruahaan. Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memeperumit proses penilaian perusahaan.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor yang mungkin banyak menymbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal diseluruh dunia. Data statistic memperlihatkan bahwa arus modal lintas Negara telah melonjak naik menjadi lebih dari 20 kali lipat sejak 1990. 
Dengan maikin terintegrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek diseluruh dunia. Beberapa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi di pasar-pasar yang sedang berkembang. 
Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia Pasifik, dan eropa.
AMERIKA
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestic, nilai perdagangan saham asing (di luar bursa efek London-LSE), jumlah perusahaan domestic yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Relative pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat. 
 EROPA BARAT
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990an. Faktor terkait di Eropa continental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi cirri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika utara.
Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatqan investasi persaingan terus menerus antara bursa efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal.
ASIA
Banyak ahli yang memperkirakan asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting Republik Rakyat Cina (cina) muncul sebagai perekonomian nglobal utama dan Negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.

Power pointhttps://www.dropbox.com/s/asubimpwvmuo8al/Slide%20Presentasi%20BAB%201.pptx?dl=0